metuomah.com

Senin, 06 September 2021

0

Kambing Guling Juara dan Nasi Kebuli ala Dappoermu

Tempat kuliner di Jogja seperti tak pernah mati, meskipun diterjang krisis akibat C-19 para pengusaha tetap eksis. Ada sih restoran dan warung yang tutup karena alasan pandemi, tapi yang bertahan dan baru buka malah lebih banyak. Satu tempat kuliner (aku baru tahu tempatnya pekan lalu) adalah Dappoermu yang berada di Jogja utara. Dibuka Juli 2021 lalu, Dappoermu sudah menarik banyak pengunjung, apa sih yang menarik dari tempat tersebut? Baca terus sampai bawah ya..

dappoermu besi-sleman
Dappoermu.

Dappoermu terletak di Jl. Nglengkong Besi No.11, Area Sawah, Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Rute termudah menuju lokasi dari kota Jogja versiku adalah melalui pertigaan lampu merah Jl. Kaliurang - Besi kemudian ke timur (Jl. Besi - Jangkang). Setelah jembatan Sembung Besi dan temukan ruko cuci motor & helm di selatan jalan (ingat, hanya cuci motor) yang berada di persimpangan jalan. Nah, lokasi Dappoermoe masuk ke jalan sebelah timur ruko cuci motor itu. Mau naik kendaraan umum juga bisa dengan Teman Bus jurusan Pakem - Ngemplak - Bandara Adi Sucipto (K3). Turun di halte SD Negeri Selomulyo lanjut jalan kaki 800 m ke lokasi.

ruang utama dappoermu
Ruang utama Dappoermu.

Tempat parkir bisa memuat belasan mobil, bangunan utama berbentuk limasan dengan beberapa meja dan kursi, sisi utara khusus untuk kopi, meja saji menu makanan. Dapurnya sendiri bisa diakses melalui pintu utara tempat kuliner ini. Sisi selatan dan belakang bangunan utama digunakan pula beberapa meja kursi untuk pengunjung.

Sisi belakang.

Bagian belakang ternyata masih luas, ada 3 "Kandang" semacam gazebo versi Jawa ukuran ±3,5x2meter. Paling belakang adalah tempat shalat yang cukup memadai untuk berjamaah 2 shaf, sedangkan di tengah terdapat 4 meja payung yang masing-masing terdapat 4 kursi.

Luar ruangan dappoermu

Suasasanya outdoor cukup nyaman untuk ngobrol bersama keluarga di sore dan malam hari, dengan ditemani lampu bolam yang menggantung dari ruang utama hingga ke belakang. Siang hari mungkin kurang tepat jika bersantai di bawah payung, karena pohon-pohonnya masih kecil dan daunnya belum rindang. Kayaknya menarik nih jika ada pohon Talok, tapi akan kerepotan untuk membersihkan daun-daunnya yang terus berguguran, hehe.

kopi dappoermu
Silakan pilih kopi apa.

Untuk menu minuman, kulihat mayoritas pengunjung memesan kopi, aku sendiri cuma memesan es jeruk 😁. Lihat daftar menunya, beragam kopi bisa dipesan di sini. Kopi Aceh Gayo, Papua Ambaidiru, dan Wamena Black Gold bisa dipilih. Tinggal mau dibuat Espresso, Americano, Kopi Susu, Latte Maniak, V60, Vietnam Drip, atau kopi tubruk silakan langsung pesan kepada barista.

Alternatif selain kopi juga tersedia banyak kok. Aku pilih es jeruk biar cepet saja biar tidak dehidrasi. Harusnya dari awal pesan minum dulu, bukan malah berkeliling dan melihat kambing guling 😂.

Menu spesial Dappoermu adalah nasi kebuli dan kambing guling. Yang terakhir disebut adalah menu baru dan diresmikan akhir Agustus 2021. Untuk bisa menyantap kambing guling harus reservasi dulu, dan hanya ada di akhir pekan. Persiapan memasak kambing guling cukup lama, butuh waktu 1,5 hingga 2 jam (di luar penyembelihan - pengulitan) untuk mencapai kematangan haqiqi.

kambiang guling di atas bara
Kambing guling.

Pengunjung bisa menikmati proses "penggulingan kambing" di atas bara, dengan koki spesial kambing guling yang tergabung dalam Juleha (Juru Sembeleh Halal). Sehingga insya Allah kambing telah disembelih secara halal.

Matangnya daging kambing yang diguling lebih sempurna daripada sate. Bila ada daging yang terlewat dari bara api, potongan daging dimatangkan di atas pan. Yang kusuka dari menu ini selain semuanya matang, daging tidak ada yang gosong.

kambing guling.
Kambing guling.

Kambing guling Dappoermu benar-benar empuk, bumbunya pun merasuk ke semua lini. Apalagi dicocol dengan sambal kecap bawang merah, masya Allah nikmatnya melebihi sate kambing 😊.

Untuk nasi kebuli menggunakan beras basmati import dari India atau Pakistan. Nasi kebuli memang menu Indonesia yang diadaptasi dari masakan Timur Tengah yaitu nasi biryani dan Kabuli bulau (palao), keduanya menggunakan beras basmati sebagai bahan dasar.

nasi kebuli minimalis
Nasi kebuli.

Beberapa pilihan topping nasi kebuli di sini, yaitu nasi kebuli kambing, ayam, ikan nila, telur, dan tahu tempe. Spesial yang kumakan adalah nasi kebuli thok dengan kerupuk 😀, sebenarnya ada emping melinjo tapi aku menghindarinya, hehe 😋. Nasi kebuli ini cocok dimakan bersama kambing guling.

Rasa nasi kebuli Dappoermu sangat bersahabat dengan lidah Jawa, pun tidak pedas merica maupun cabe (sambal terpisah) sehingga anak-anak bisa menyantapnya dengan aman. Bumbu rempahnya taraf sedang, tidak menyengat dan porsinya pas. Tidak ada taburan kismis di sini, tapi ada tambahan irisan buah tomat.

Dari banyaknya menu Dappoermu, yang paling menarik bagiku adalah kambing guling, aku berani merekomendasikan karena sudah mencoba dan benar-benar enak. Apalagi dipadukan dengan nasi kebuli, top banget.

Rabu, 28 Juli 2021

0

Swab Antigen karena Orang Rumah Terpapar

Setelah yakin aku diserang Koh Pit, aku menghubungi teman untuk sekedar mengabarkan dan berharap mendapat sedikit penyemangat. Dia membalas pesanku dengan menyisipkan resep herbal yang menurutku dosisnya cukup ngawur. Tentu saja aku mengindahkan sarannya, dan tetap sesuai prosedur pengobatan. Dia menyarankan untuk minum

  • Habbatus Sauda 3 kali 5 kapsul sehari (jangan ditiru).
  • Qusthul Hindi 3 kali sehari.
  • Makan daging atau seafood untuk mempercepat indera penciuman.
  • Minum air kelapa.
  • Proning.

Baca sebelumnya: Akhirnya Koh Pit bertamu ke Rumah

Selepas Maghrib 19/7 [H6] aku makan seperti biasa meskipun tidak bisa merasakan rasa gurih (ageusia) dan tidak bisa mencium aroma (anosmia). Yang kuherankan, suara jadi bindeng meskipun tidak pilek. Badan sudah tidak demam sehingga tidak minum paracetamol. Demikian juga dengan kedua obat lain. Promag masih diminum karena perut masih mual. Jika tidak makan promag dahulu, makanan tidak mau masuk.

Aku sedikit memodifikasi saran teman di atas. Setelah makan malam aku minum Habbatus Sauda 3 kapsul dan rebusan Qusthul Hindi. Dari awal sakit aku malah meninggalkan Habbatus Sauda ini 😟. Dosis minum rebusan Qusthul Hindi kutingkatkan menjadi 3 kali sehari. Untuk madu, aku menggunakan madu import Al Shifa meskipun tidak rutin.

Aku juga mencoba melakukan telemedicine gratis dari relawan yang digagas oleh beberapa tenaga medis. Informasi ini kudapatkan dari Google, ada banyak pilihan tenaga medis yang dapat dihubungi sesuai jadwal dan media yang digunakan. Mereka tidak memberikan resep, hanya membantu memberi informasi apa yang harus dilakukan saat isolasi mandiri.

20/7 [H7] aku merasa lebih segar, alhamdulillah tidak ada demam. Kami sekeluarga shalat Idul Adha di rumah, tidak mungkin dalam keadaan sakit tetap memaksakan shalat Idul Adha di masjid (di Jogja tidak ada lapangan yang dijadikan tempat shalat Id karena larangan penguasa dan terlalu riskan mengumpulkan banyak massa).

Kami sekeluarga sempat menikmati degan seharga IDR 10.000, kami mendapatkan kesegaran dengan meminumnya. Efek lain? Sepertinya tidak ada.

Malam hari ada sedikit insiden, aku menambah dosis kapsul Habbatus sauda dengan langsung memakan 5 kapsul dan ternyata efeknya fatal! Sekitar pukul 23.00 WiB kepala belakang bagian kiri rasanya berdenyut, jantung berdetak keras. Keringat membasahi kepala dan dada. Ya Allah, aku kelebihan dosis! Tidak ada yang bisa kuperbuat selain hanya minum air putih dan berdoa, tidak berani minum obat apapun. Hingga Shubuh, aku tidur dengan menahan sakit kepala.

21/7 [H8] mata terasa panas, mungkin capek karena kurang tidur. Suara agak bindeng dan badan sedikit lunglai. Pukul 10.00 WiB istri mengatakan dengan sambil terisak kalau dia merasa demam. Duaaaaar! Aku merasa terpukul karena ini sudah pertanda istri tertular. Aku tidak berani mengambil resiko, kali ini harus tes swab antigen. Istri terlihat syok, belum bisa menerima kenyataan. Setelah agak tenang, kami ke rumah sakit yang cukup sepi untuk swab antigen.

hasil swab antigen kemarin.
Hasil swab antigen.

Kami harus menunggu sekitar 30 menit, tidak ada jalur khusus untuk swab maupun geNose. Kami harus melalui pendaftaran seperti pasien lain, menunggu panggilan bersama pasien lain, swab-nya pun dilakukan di laboratorium. Petugasnya sendiri hanya mengenakan pakaian laboratorium dan bermasker 😃.

Hasil swab antigen baru keluar sekitar 30 menit kemudian, dan sudah kuduga sebelumnya kalau kami positif. Aku baru melakukan tes swab antigen ini setelah H8 sakit bergejala.


Biaya yang dikeluarkan untuk swab antigen:

- Parkir motor: 2.000
- Pendaftaran: 3.000
- Swab: 170.000.

Senin, 26 Juli 2021

0

Akhirnya Koh Pit bertamu ke Rumah

Awal Juli 2021 beberapa kali tidak nyenyak tidur. Penyebabnya adalah sesak nafas akibat menghirup obat anti nyamuk, hari berikutnya sesak nafas tanpa sebab yang kuketahui. Ada satu masa yang menurutku tidak sesak nafas tapi menurut keluarga, nafasku terasa berat dan berbunyi 😟. Beberapa hari kemudian keluhan tersebut menghilang.

13/7 pagi hari aku pergi ke tukang kayu yang berjarak 10 km dari rumah. Malam hari sebelumnya sesak nafas sedikit mengintai sehingga badan agak berat, kurang fit, dan masih ingin istirahat tapi tugas harus terlaksana. Selama ini aku tidak pernah memiliki tabung oksigen karena merasa belum memerlukannya. Ketika sampai di tukang kayu itu, tenggorokanku bermasalah. Kayaknya mau flu nih, hatiku berkata demikian. Aku pulang menjelang Dzuhur, setelah itu istirahat siang.

Obat yang diantar Puskesmas.

Malam harinya, aku merasa demam dan agak sesak nafas. Aku minum Paracetamol, Dexamethasone dan Glyceryl Guaiacolate. Ketiga obat ini selalu tersedia bilamana aku mengalami gangguan tenggorokan dan pernafasan. 14/7 sebelum Shubuh aku sahur untuk puasa awal bulan Dzulhijjah. Tapi akhirnya aku menyerah, pukul 10.00 WiB aku membatalkan puasa karena demam tak kunjung turun. Mulai hari ini, aku setiap pagi minum air rebusan Qusthul Hindi.

Meskipun aku mulai kurang enak badan tanggal 13/7 tapi aku menghitung H1 sakit bergejala tanggal 14/7 dimana aku benar-benar merasakan sakit.

15/7 atau H2 masih sama, demam dan tenggorokan terasa aneh. Demam naik turun sepanjang hari, sedangkan sesak nafas tidak lagi. Aku masih tetap minum obat seperti biasa meskipun tidak batuk dan pilek. Malam harinya aku kerokan 😎, siapa tahu anginnya bisa keluar. Setelah pembatalan puasa kemarin, aku juga menambah 1 obat lagi yaitu Promag; sendawa tak kunjung henti jadi penyebabnya.

16/7 [H3] aku mulai membaik, artinya demam turun dan tidak ada gangguan pernafasan meskipun tenggorokan masih terasa nano-nano. Aku pergi shalat Jum'at seperti biasa. Air rebusan Qusthul Hindi tetap kuminum tiap pagi. Sore hari, aku juga naik motor untuk beli roti gembong 😀, untuk mengantisipasi nafsu makan yang mulai menurun dan perut yang hampir selalu mual.

Setiap malam aku tidak pernah bisa tidur nyenyak, baju basah oleh keringat maupun badan terasa panas. Entah bisa tidur pukul berapa, terbangun pukul berapa untuk minum air putih dan ke toilet. Biasanya bisa istirahat lagi pukul 05.30 WiB.

17/7 [H4] pagi hari aku mengantar istri beli sayur mayur untuk masak, pulangnya sempat mampir di depan rumah tetangga dan ngobrol sekitar 20 menit 😁. Pagi itu suara memberat, tapi tidak batuk dan pilek. Demam naik lagi setelah siang hari. 4 macam obat kuminum kembali.

18/7 [H5] demam mulai turun, hingga sore aku tidak minum paracetamol tapi tetap minum obat lainnya. Selain mual berkepanjangan, aku juga BAB dua kali sehari, sebelum Shubuh dan setelah sarapan. Seperti diare tapi hanya dua kali sehari.

19/7 [H6] alhamdulillah tidak demam, aku juga kuat puasa Arafah hingga Maghrib, dimana aku bisa menikmati buka puasa meskipun siang harinya aku kehilangan indera penciuman dan rasa! Iya benar, siang hari menjelang Dzuhur, aku tidak bisa merasakan bau minyak kayu putih, minyak telon, hand sanitizer, dan wangi deterjen 😟.

Di hari inilah aku baru sadar, Koh Pit telah bertamu ke rumah.


Selasa, 01 Desember 2020

0

Tarif Tiket Masuk Tebing Breksi per Desember 2020

Mulai 1 Desember 2020, pengelola Taman Wisata Tebing Breksi di Kabupaten Sleman DI Yogyakarta melalui Surat Keputusan Direktur BUMDes Sambimulyo nomor 0128/bumdes.sambimulyo/IX/2020 memberlakukan perubahan tarif masuk wisatawan ke obyek wisata ini.

BUMDes Sambimulyo merupakan badan usaha milik Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kilas balik dulu, pertama kali menginjakkan kaki ke Tebing Breksi pada akhir Mei 2015 saat peresmian tempat ini menjadi obyek wisata. Aku bersama beberapa teman Blogger Jogja dan komunitas lain mendapat undangan hadir di acara tersebut.

Baca juga:  Tebing Breksi, Destinasi Wisata Khusus di Jogja

Beberapa orang waktu itu berkomentar Tebing Breksi agak mirip dengan Grand Canyon di United States. Untuk naik ke tempat teratas harus menggunakan tangga bambu. Masih teringat kawasan ini diproyeksikan menjadi tempat wisata minat khusus adventure, ditandai dengan mengundang para rider motor trail untuk mencoba "lintasan" Tebing Breksi.

Tebing Breksi 2015
Tebing Breksi 2015.

Kunjungan kedua ke sini terlaksana 2 tahun kemudian, saat Bupati Sleman yang menjabat saat itu, Sri Purnomo meninjau persiapan beberapa tempat wisata di Kecamatan Prambanan, DI Yogyakarta.

Kaget melihat perubahan Tebing Breksi yang dipahat sehingga terlihat menyerupai ukiran naga. Pengunjung yang akan menuju puncak tidak lagi menyeramkan, tinggal menyusuri anak tangga batu yang sudah disusun rapi.

Baca juga: Mengecap Lansekap Buana Dari Sleman Lantai 2


Aku sama sekali tidak memotret perubahannya, lebih fokus pada sambutan para pemangku kepentingan yang menurutku cukup menarik.


Beberapa Blogger Jogja di Tebing Breksi 2015
Sebagian blogger Jogja di Breksi 2015.

Tiket masuk Tebing Breksi mulai 1 Desember 2020

Besaran tiket masuk dibedakan antara wisatawan Indonesia dengan wisatawan asing.

Wisatawan Dalam Negeri 10.000
Wisatawan Luar Negeri 20.000


Sedangkan tarif parkir kendaraan adalah

  • Kendaraan bermotor Roda 2: Rp.2.000
  • Kendaraan bermotor Roda 4: Rp.5.000
  • Kendaraan bermotor Roda 4 minibus : Rp.15.000
  • Kendaraan bermotor Roda 6 s.d. 10: Rp.25.000

Monggo yang akan berwisata ke Tebing Breksi, persiapkan kendaraan secara prima dan bekal yang cukup.

Senin, 28 September 2020

0

Masjid Islamic Center Indramayu, Luas dan Sejuk

Rugi deh kalau sudah sampai Indramayu, Jawa Barat tidak mengujungi Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan, yang terletak di Jalan Soekarno Hatta no 1 Indramayu. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, sore hari sebelum Maghrib aku bergegas ke tempat ini mengendarai motor. Iya..., motor yang stangnya miring dan getar mulai kecepatan 30 km/jam. Dan belum ada bengkel di kota itu yang bisa memperbaiki 😂.


Ramai masjid Islamic Center Indramayu.
Ramai masjid Islamic Center Indramayu.

Letaknya sangat strategis, tepatnya di Simpang Lima Pekandangan, Indramayu. Tidak heran jika konon sebelum kompleks ini dibangun, menjadi persinggahan bus-bus untuk beristirahat. Aku sempat salah jalan, baik ketika pergi maupun pulang 😀. Harap maklum karena kota ini benar-benar baru bagiku, dan ternyata tidak ada jalan tembus selain harus putar balik 😂.


Tarif parkir motor Rp.3.000, tidak ada petugas khusus yang mengatur parkir. Motor aku parkir begitu saja di area parkir motor yang kosong. Ada juga yang parkir di area lain, aku cuma mengikuti pengendara motor di depanku saja... takut salah tempat.


Parkir motor masjid islamic center indramayu
Parkir motor.

Sepertinya tempat ini terlalu luas sehingga tidak belum semua lahan tergarap dengan baik. Ilalang tumbuh di tempat yang tak terjamah parkir kendaraan, mengisyaratkan kurang perawatan. Dari luas area sebesar 12 hektar, baru dimanfaatkan sekitar 6,5 hektar. Lantai 1 masjid memiliki luas 860 meter/segi yang dapat menampung 1.250 jamaah. Sedangkan lantai 2 masjid luasnya 737 meter/segi yang dapat menampung hingga 1.000 jamaah.

Adapun kluster masjid seluas 1.800 meter persegi mampu menampung sekitar 2.500 jamaah. Sedangkan pelataran penghubung sekitar 1.000 meter persegi diklaim mampu menampung hingga 1.500 jamaah.

Sore itu area masjid sangat ramai dikunjungi wisatawan (termasuk aku 😂). Yang tempat tinggalnya dekat, menuju lokasi dengan menggunakan motor, bahkan ada yang tanpa mengenakan dan membawa helm. Ada juga rombongan dengan minibus, mediumbus, bigbus. Wisatawan biasanya fota-foto dan bergumul di sekitaran air mancur maupun klekaran di lapangan rumput sintetis.

Halaman lapangan islamic center Indramayu.
Halaman lapangan masjid islamic center Indramayu.

Patut disayangkan segelintir wisatawan tidak patuh aturan. Ada anak yang sengaja mandi di air mancur taman, padahal sudah ada papan larangan. orang tuanya bersikap masa bodoh pura-pura tidak tahu. Sekuriti dua kali datang menegur, tapi tetap ndableg. Karena tetap ngeyel akhirnya air mancur dimatikan.



Menjelang adzan maghrib berkumandang, sekuriti laki maupun perempuan mengingatkan wisatawan untuk segera meninggalkan lapangan rumput. Sebisa mungkin lapangan steril manusia ketika shalat berjamaah. Wisatawan diarahkan supaya bergegas menuju ke beberapa titik tempat wudhu. Lagi-lagi banyak yang pura-pura tidak tahu, terutama perempauan yang menyerobot tempat wudhu laki-laki. Padahal tulisan sudah terpampang jelas dimana tempat wudhu perempuan.

tempat wudhu putra
Tempat wudhu putra.

Jarak adzan dengan qomat cukup lama, mengakomodir banyaknya jamaah dan luasnya area masjid. Sebelum adzan berkumandang hingga menjelang qomat, loudspeaker tidak pernah istirahat. Ngerti tho sing tak maksud? Praktek koyo ngene mblader ning jowo loran.


Kubah masjid islamic center indramayu.
Kubah masjid islamic center indramayu.

Bacaan imam shalat bagus, makhraj dan tajwidnya mumpuni. Surat Al-Qur'an yang dibaca cukup panjang. Tidak sia-sia shalat di sini dengan bacaan yang indah, kecepatan shalat juga langsam tidak ngebut.

Selesai shalat maghrib jamaah, ada pengajian rutin yang digelar di ruang utama. Aku tidak mengikuti kajian dan beranjak pulang, takut kemalaman dan diinterograsi sekuriti kompleks 😄.

Menunggu shalat Maghrib berjamaah.
Menunggu shalat Maghrib berjamaah.

Masjid Islamic Center Indramayu memiliki Ada 4 menara yang tingginya sekitar 100 mete, dilihat dari jauh cukup "oke", dari dekat "hmm"....😶. Pada hari Ahad 6 Desember 2020, salah satu menara tersebut patah dan menimpa satu mobil Suzuki Ertiga GX hingga rusak parah. Kemungkinan mobil tersebut keluaran 2017. Berita mengenai hal ini bisa dicari di website pencarian.