Bulan lalu aku ke Solo lagi untuk suatu keperluan. Seperti biasa aku naik kereta api Prambanan Ekspress dari Jogja ke Solo. Turun di Stasiun Purwosari kemudian lanjut naik BRT (Bus Rapid Trans), di Solo namanya BST (Batik Solo Trans). Baru kali ini aku naik BST, biasanya lebih suka jalan kaki.
Kurang tahu kenapa harga tiketnya segitu. Aku pernah naik BRT Semarang dari ujung timur sampai barat memakan waktu 2,5 jam, itupun berangkat jam 06.00 WIB. Di Solo baru sekali naik sudah membuat aku malas naik BST lagi, padahal sebenarnya ingin mencoba naik BST dari ujung satu ke ujung lain.
Memang lebih enak jalan kaki...
![]() |
Tiket BST. |
Di depan Stasiun Purwosari sudah ada halte bus, inilah bedanya dengan Stasiun di Jogja. Di Jogja layanan transportasi umum tidak terintegrasi dengan baik, kecuali di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta; itupun atas inisiatif bandara.
Kusiapkan uang Rp. 4.000, kuserahkan pada kondektur di dalam bus. Ternyata ongkosnya kurang Rp. 500! Yes, tiket BST Rp. 4.500. Bagi saya harga segini mahal. Coba bandingkan dengan Trans Jogja yang tiketnya Rp. 3.600 atau BRT Semarang yang tiketnya cuma Rp. 3.500.
Kurang tahu kenapa harga tiketnya segitu. Aku pernah naik BRT Semarang dari ujung timur sampai barat memakan waktu 2,5 jam, itupun berangkat jam 06.00 WIB. Di Solo baru sekali naik sudah membuat aku malas naik BST lagi, padahal sebenarnya ingin mencoba naik BST dari ujung satu ke ujung lain.
Mungkin harga tiket BST ditujukan untuk wisatawan interlokal, yang dikesankan memiliki banyak uang. Tiketnya mungkin bisa dibilang murah,,, jika berlaku dua tahun lagi.
Memang lebih enak jalan kaki...