Buku Cakap Bermedia Sosial, Panduan Berinteraksi di Media Sosial - metuomah.com

Minggu, 29 Mei 2016

Buku Cakap Bermedia Sosial, Panduan Berinteraksi di Media Sosial

Cepatnya perkembangan teknologi informasi ternyata tidak diimbangi dengan pengetahuan cara pemanfaatannya, yang menyebabkan segelintir orang tergelincir hingga berurusan dengan pihak berwajib. Kesalahan mereka mayoritas dilakukan di media sosial.

Untuk mencegah semakin banyaknya korban dan pelaku yang terjerat hukum dari aktivitas di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menerbitkan buku Cakap Bermedia Sosial, yang pada hari Jum'at 27 Mei 2016 diperkenalkan kepada para Netizen di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta.

Buku Cakap Bermedia Sosial
Buku ini diterbitkan oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi (PPI) Kominfo RI. Tidak ada ISBN, bulan penerbitan, alamat, nomor telepon, atau kontak penerbit, setelah halaman judul langsung disusul dengan halaman Redaksi, sambutan Dirjen IKP, sambutan Direktur PPI, dan daftar isi.

Buku berukuran 23 x 18,5 cm setebal 156 halaman HVS 80 gram dengan beberapa bagian  full color. Cakap; dalam judul buku juga merupakan singkatan dari Cerdas - Kreatif - Produktif, dengan harapan agar masyarakat Indoneisa cerdas, kreatif, dan produktif memanfaatkan media sosial.
Salah satu isi buku.

Penyajian dalam bentuk komik
Menariknya, sekitar 98% isi buku ini berupa grafis. Ada komik strip, ilustrasi, dan kata bijak para tokoh terkemuka Indonesia dan dunia. Sehingga pembaca tidak lelah mata dan pikiran, mudah dipahami semua kalangan dari berbagai usia.
5 langkah smart.

Banyak karakter tokoh dalam komik ini seperti karakter dalam The Avengers atau Justice League, tapi karakter-karakter komik ini tidak saling berhubungan, karena satu - dua karakter hanya muncul dalam satu tema. Tokoh karakter baru muncul dalam setiap tema.

Gaya coretan ilustrasi dan font yang digunakan tiap tema berbeda, kemungkinan tidak dikerjakan oleh ilustrator yang sama.

Definisi dan catatan kaki
Beberapa istilah dalam media sosial yang dianggap penting diterangkan dengan padat dan jelas, seperti istilah phising, malware, dan trojan yang dijelaskan di halaman 65. Arti kesemsem juga dijelaskan dalam catatan kaki di halaman 54.

Dampak negatif dan positif
Kenapa dampak negatif dipaparkan lebih dahulu daripada dampak positif? Sebagian masyarakat tidak mengindahkan bahaya di media sosial. Padahal hidup di media sosial tidak ubahnya hidup di dunia nyata. Masyarakat perlu dikenalkan bahaya yang mengintai terlebih dahulu, supaya berhati-hati dalam bermedia sosial. Penyusun juga memberikan tips aman bermedia sosial.

Kekurangan
Secara keseluruhan buku ini bagus sebagai arahan pendidikan kepada generasi muda, orang tua, guru, dan semua yang peduli terhadap generasi penerus bangsa; seperti dalam sambutan Rosalita Niken Widyastuti, Dirjen IKP. Namun masih ada sedikit kekurangan.

Tidak ada kontak aduan atau melayangkan pertanyaan kepada pihak terkait mengenai cakap bermedia sosial. Kekurangan ini cukup fatal, masyarakat yang kritis tidak tahu harus berbuat apa ketika menemui pelanggaran atau kurang paham dengan isi buku ini.

Beberapa kata tidak sesuai EYD dan tata bahasa yang baku, merusak mata dan memberi contoh berbahasa yang buruk.
Kata yang salah di halaman 2.

Halaman 17.
Contohnya di halaman 2 "diatas" yang seharusnya "di atas", halaman 17 "merubah" yang seharusnya "mengubah" (dari asal kata "ubah"), dan halaman 18 "ujungdunia" yang seharusnya "ujung dunia".

Sedikit hal yang bisa menjadikan salah tafsir adalah kalimat di halaman 71 "berhati-hatilah melakukan taruhan melalui game online. Sekali ikut dalam permainan maka akan terbawa terus."
Hati-hati.
Kalimat tersebut seperti membolehkan taruhan, padahal taruhan meskipun dalam game online, tetap termasuk perjudian. (baca sekitar taruhan piala dunia di hukumpedia.com)

Di halaman 74 penyusun buku meminta pembaca untuk mewaspadai judi online.

Semoga kesalahan-kesalahan tersebut diperbaiki pada cetakan sesudahnya, sehingga masyarakat benar-benar paham hal-hal yang harus dihindari dan harus dilakukan di media sosial.

Buku Cakap Bermedia Sosial tidak diperjual-belikan, untuk mendapatkan buku ini bisa mengunjungi situs kominfo.go.id. Atau..

Share with your friends

1 komentar