Saat ditawari trial Kalikuning Adventure Park, aku mengernyitkan dahi. Masih teringat perjalanan ke Pentingsari dan Festival of Light. Jika tidak ada yang ngasih tebengan, aku tidak bakalan ikut. Alhamdulillah ada teman yang japri, siap memberi tebengan menuju Kalikuning. Akupun tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Kalikuning, dari namanya sudah ketahuan jika dia masih saudara dengan Kaliurang. Posisi Kalikuning di bawah Kinahrejo, desa yang tersapu wedhus gembel Gunung Merapi. Dan masih di atas Pentingsari.
Kalikuning Adventure Park merupakan tempat wisata kemah keluarga yang baru diluncurkan Januari 2018 oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), menempati Zona Pemanfaatan di selatan Kalikuning Park. Balai TNGM adalah salah satu dari 54 Taman Nasional, dibentuk berdasarkan SK Menteri Kehutanan 134/Menhut-II/2004 pada 4 Mei 2004.
![]() |
Rumah segitiga Kalikuning Adventure Park. |
Selain Kalikuning Adventure Park (KAP), juga ada Kalikuning Park. Lalu apa bedanya? Setelah melihat TKP konklusi yang kudapat, tempat dan fasilitas menjadi pembeda. KAP lebih fokus ke camping family dengan rumah segitiga dan trekking.
Rute menuju Kalikuning
Setahuku, tidak ada transportasi massal menuju Kalikuning. Wisatawan harus menggunakan kendaraan pribadi, bisa juga menyewa atau taxi online, atau ikut tur wisata. Untuk backpacker bisa mencoba naik angkutan jurusan Bundaran UGM - Pakem PP (biasanya jenama Isuzu dan Colt T100 lawas), naik dari seberang Mirota Kampus atau sepanjang Jalan Kaliurang. Kemudian turun di pemberhentian terakhir (Pakem), cobalah bertanya mungkin ada angkutan umum menuju Kalikuning, jika tidak ada, bisa menggunakan ojek lokal.
Dari Jalan Kaliurang, aku lebih suka belok ke Perum Pamungkas, rutenya bisa dibaca di artikel Desa Wisata Pentingsari. Terus ke utara hingga bertemu Pos Retribusi, besarannya (mungkin) sama dengan retribusi Kaliurang. Sekitar 500 meter setelahnya di sisi kiri (barat) ada area parkir luas, di antaranya ada mobil Polisi Hutan, nah di situlah Kalikuning Adventure Park 😀.
Hujan dari sore hingga malam
Pukul 16.10 WIB aku berangkat dari minimarket Kentungan dalam cuaca mendung, semakin ke utara semakin gelap dan akhirnya hujan mengguyur mulai daerah Gentan hingga Kalikuning. Brrr,, Kalikuning benar-benar dingin. Cuaca cerah saja dingin, apalagi hujan seperti ini.
Mengenal rumah segitiga
Aku menyebutnya rumah segitiga yang bisa digunakan tidur 4 orang. Cukup hangat di dalam, terlebih berselimut sleeping bag. Perlengkapan tidur sudah tersedia, sehingga dari rumah aku hanya membawa sweater, jaket, dan baju ganti.
Ada 5 rumah segitiga semi permanen, 2 pasang saling berhadapan dan 1 rumah dibangun di dataran lebih tinggi. Rumah segitiga sama kaki ini berukuran 2,5x3x3 meter dari rangka galvalum. Sedangkan dinding, lantai, dan pintu dibuat dari papan kalsi. Ventilasi berada di antara lantai dan dinding kiri-kanan, yang memilih tidur di tepi serasa dibelai angin 😝. Plafon dengan tinggi 2 meter dari lantai berfungsi untuk menyimpan barang sekaligus menghalangi sinaran lampu saat tidur. Panjang plafon sendiri hanya 0,5 meter dari dinding belakang rumah.
Rumah mungil ini cukup diterangi 1 lampu listrik, tersedia juga 1 steker. Dua tempat duduk berbentuk batang pohon diletakkan di tiap pekarangan rumah untuk bersantai.
Saatnya tidur
Aku mendapat jatah Family 5, rumah paling atas. Bagi yang penakut lebih baik menghidarinya karena jika mau kemana-mana harus bawa senter wkwkwkk 😁. Apalagi toilet dan pendopo berada di bawah. Kejadian sih kemarin, ada teman yang setengah berlari dari pendopo menuju Family 5! 😂😂😂
Rumah mungil ini cukup diterangi 1 lampu listrik, tersedia juga 1 steker. Dua tempat duduk berbentuk batang pohon diletakkan di tiap pekarangan rumah untuk bersantai.
Saatnya tidur
Aku mendapat jatah Family 5, rumah paling atas. Bagi yang penakut lebih baik menghidarinya karena jika mau kemana-mana harus bawa senter wkwkwkk 😁. Apalagi toilet dan pendopo berada di bawah. Kejadian sih kemarin, ada teman yang setengah berlari dari pendopo menuju Family 5! 😂😂😂
Tidur kurang nyenyak karena angin gunung yang bertiup kencang. Sesekali sunyi, sesekali angin datang menghantam pohon bambu di belakang rumah Family 5. Ketika matahari terbit, kulihat angin gunung hanya menyapu sekitar kami. 4 rumah, pendopo, dan pepohonan di dataran lebih rendah tetap tenang-tenang saja. Secara keseluruhan, asyik kok bermalam di Kalikuning Adventure Park.
Fasilitas umum
Ada dua toilet dan pendopo di KAP, yang juga bisa dibooking terpisah. Shalat bisa dilakukan di rumah segitiga atau di pendopo, karena mushalla didirikan di Kalikuning Park.
Paket Camping Family
Saat ini ada 3 paket untuk kapasitas 4 orang;
- Paket Standar Rp600.000
- Paket Deluxe Rp850.000
- Paket Premium Rp1.300.000
Fasilitas semua paket adalah tiket masuk Kalikuning Park, makan 2x sehari, snack, matras, sleeping bag, bantal, kayu bakar, dan alat masak portable.
Paket Deluxe memberi kelebihan kasur lipat, alat bird watching, dan jasa pemandu trekking. Paket Premium memberi kelebihan kasur busa lipat, alat bird watching, jasa pemandu trekking, dan wisata lava tour.
Tertarik mencobanya? Langsung ke https://goo.gl/maps/wDUUvmdMxgx dan bisa menghubungi akun instagram @btngunungmerapi atau telepon:
+62 852-2736-6130+62 856-4356-8967
Tenda dome
Sebagian teman mendapat jatah bermalam dengan tenda dome di camping ground Kalikuning Park. Jika langit cerah, Gunung Merapi akan menjadi latar belakang yang indah.
![]() |
Tenda dome Consina. |
- Tiket camping: Rp20.000 per orang
- Tenda kapasitas 4 orang: Rp50.000
- Sleeping bag: Rp10.000
- Matras: Rp4.000
Fasilitas camping adalah mushalla dan toilet, jasa kelompok, jaga malam, dan kebersihan. Tenda dan peralatan bisa bawa sendiri.
Oke, untuk trekking esok harinya, silahkan baca Bird Watching dan Trekking menantang.