Camping, Archery, dan High Ropes yang Menantang - metuomah.com

Rabu, 21 Maret 2018

Camping, Archery, dan High Ropes yang Menantang

Lima peserta d'Emmerick Blogger Camp dijemput panitia di toko retail utara Pasar Sapi, Salatiga Jawa Tengah pukul 10.00 WIB. Dua dari Pekalongan dan tiga orang dari Jogja ini segera bergabung dengan teman-teman yang sudah datang menggunakan kendaraan pribadi. Rencananya Kamis - Jum'at 15-16 Maret 2018, 30 blogger akan mencoba beberapa paket yang ditawarkan d'Emmerick Hotel Salatiga.

Menurut blog milik Disporapar Jateng, kawasan d'Emmerick yang berada di Jalan Hasanudin km 4 Salib Putih, Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga, Jawa Tengah mencapai 90 hektar, terdiri dari perkebunan kopi, teh, cengkih, dan karet (seperti yang kulihat). Sebagian lahan di timur jalan digunakan sebagai penginapan, perkemahan, dan taman petualangan.
Memanah di d'Emmerick Adventure Park.
Sambil menunggu acara pembukaan, kami bercengkrama di lobi hotel yang berada di ketinggian 789 mdpl. Nggak perlu pendingin ruangan kan, entar malah kedinginan 😃. Sesekali kutatap wajah bocah-bocah yang berlarian kesana kemari, mereka sedang mengikuti Field Trip di perkebunan, pertanian, dan peternakan d"Emmerick. Bahagia sekali mereka, selesai keliling kebun lalu berenang di kolam renang.... rasanya ingin nyebur juga 😱.

Pukul 11.50 WIB kami pindah ke restoran Cleverly Eatery yang menghadap kolam renang untuk santap siang sekaligus perkenalan. Jajaran d'Emmerick yang menyempatkan hadir adalah Manager Marketing Komunikasi Sigit Biantoro dan General Manager Grace Primadonna. Di antara makanan yang disediakan, kupilih sup sebagai penghangat badan.
Sup Cleverly Eatery restaurant.
Bulan Maret 2018 adalah bulan promo di restoran ini, pukul 12.00 - 13.00 pengunjung bisa makan sepuasnya dan bayar semaunya dari menu buffet yang sudah dipersiapkan. Aku nggak ikutan ya, karena semua sudah ditanggung panitia 😀.

Menuju tenda kemah
Pukul 13.30 WIB kami diantar menuju ke perkemahan, menuruni jalan berbatu untuk menaruh barang bawaan dan istirahat, karena jam 14.00 WIB sudah harus bermain petualangan, molor dari rencana.

Tenda ridge atau tenda regu dengan dua jendela di masing-masing sisi bisa memuat 6 orang berdesakan (sudah tertata 6 kasur tenda), tapi diputuskan hanya diisi 5 orang. Sebuah lampu badai (aku menyebutnya lampu ayam) yang di dalamnya terpasang bolam lampu listrik tergantung di tengah tenda. Stop kontak paralel belum tersedia, kami harus minta kepada petugas. Selesai makan malam kudapati stop kontak 3 paralel, tapi hanya 2 yang bisa digunakan karena 1 stop kontak untuk penerangan tenda.
Tenda ridge.
Dua bangunan terpisah toilet pria dan wanita berada di (tanah) atas tenda, saat masuk ke dalamnya harus membuka alas kaki untuk menjaga kebersihan. Kalau tidak keliru ada 10 toilet dengan kloset duduk dan beberapa wastafel. Karena satu dan lain hal, kami jarang menggunakan toilet tersebut, wanita lebih memilih toilet pria dan pria ke toilet wanita wkwkkwk 😂 kocak.

Bermain archery dan high ropes
Tiba saatnya kami bermain-main di area adventure park. Masuk kelompok terakhir yang sampai di tujuan, kupilih bermain archery (panahan) dahulu. Dua instruktur membantu kami bagaimana cara memanah yang benar. Pegang barebow (busur) dengan tangan kiri. Arrow (anak panah) 'ditumpangke' arrow shelf busur, dengan posisi anak panah warna bulu berbeda ada di bagian luar. Bidik target sasaran dan tarik anak panah, lepaskaannnn, jebreeeettt...

Memanah ternyata mudah, beneran..., yang sulit hanya memastikan tepat sasaran 😁. Dari puluhan kali percobaan aku hanya 2 kali mengenai bullseye target, lainnya jauh meluncur ke belakang 😅. Bullseye target ditempatkan pada jarak 3, 5, dan 7 meter dari pemanah, aku hanya melepaskan anak panah ke target 7 meter, keren kan...

Bosan memanah, aku melipir ke tenda mengambil air minum lalu balik ke wahana high ropes (titian tinggi). Gelombang kedua titian tinggi sepi peminat, kebanyakan masih ngumpul di wahana panahan. Kuberanikan diri mencoba wahana ini, rugi dong jauh-jauh datang dari luar kota kalau tidak main. Sebagai pengaman, tali dililitkan secara manual ke tubuh (body harness) dan dipersenjatai dengan carabiner. Pemain wajib memindahkan satu-persatu (tidak boleh bersamaan) carabiner saat pindah tempat. Jangan lupa menggunakan helm outbound (mancakrida).
Titian tinggi.
Tantangan pertama naik pohon, semacam panjat dinding papan kayu. Sampai di atas pohon, uji nyali baru dimulai. Pemain harus berjalan di atas balok kayu agar sampai di pohon selanjutnya. Hihihihi,, sulit sekali melangkahkan kaki, patokannya adalah selalu letakkan satu telapak kaki di tengah balok. Usahakan kedua kaki berada di atas balok berbeda, untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Tantangan selanjutnya cukup mudah, tinggal mengayuh sepeda, merangkak di terowongan kayu, lalu  berjalan di tengah jaring tali menuju pohon lain. Setelah itu, bagian tersulit harus dilewati, melangkahkan kaki dengan bantuan stirrup iron (cincin besi) 😱. Oke, tantangan ini membuatku ngos-ngosan padahal hampir sama dengan tantangan pertama, hanya medianya yang beda.

Perjuanganku sampai pohon keenam tuntas meskipun nafas kembang kempis dan tenaga habis. Terakhir, aku harus menuruni jaring tali supaya bisa menginjak tanah lagi. Kupikir gampang, tapi.... tetoooooottttt,, di tengah lintasan kakiku kesrimpet tali beberapa kali dan susah keluar, dengan sisa-sisa tenaga kupegang tali pengaman tanda menyerah 😥. Akupun meluncur ke bawah dengan bantuan tali, punggung menjadi bagian tubuh pertama yang menyentuh tanah dengan kaki di atas, wkwkkwk kocak 😂. Menurutku jaring tali di tepi terlalu longgar, sehingga saat diinjak langsung molor. Lain kali kucoba agak ke tengah, mungkin ikatan jaringnya lebih kuat.

Melepas lelah dengan berenang
Aku kembali ke tenda untuk minum dan melepas lelah, tiba-tiba ada yang menyerukan berenang, uoooke... mari kita sambit renang sekaligus mandi. Seperti peribahasa 'sambil berenang sekalian mandi' (#eh salah 😁). Tidak bawa pakaian renang? Tenang,,, bisa pinjam kok ke pengelola, tersedia pakaian renang laki-laki dan perempuan.
Kolam renang dengan suhu air normal.
Salatiga berhawa sejuk, airnya juga duingin. Namun kolam renang d"Emmerick tidak sedingin perkiraan, suhu air terpantau normal. Kolam renang ini sepertinya untuk bersantai saja, kedalaman flat 1,5 meter tanpa palang pegangan aluminium. Kolam sebelah malah dalamnya 0,5 meter, yang belum bisa berenang bisa tiduran di kolam 'cethek' ini 😀. Semua ativitas di kolam harus berhenti pukul 18.00 WIB, "Tutup" kata petugas. Badan terasa segeer setelah nyemplung di kolam, berharap malamnya bisa tertidur pulas.

Artikel Terkait:
- Menyambut Baskara di Puncak Telomoyo
- Kereta Api hanya Sekali Perjalanan, Penumpang Memilih Bus Solo-Semarang
- Off-road di Perkebunan dEmmerick Salatiga

Share with your friends

4 komentar

  1. mass fto aku tampak belakang kayaknya lucu.. minta donk wkkw

    BalasHapus
  2. Huwaaa, napa tuker toilet disebutin segala, wkwkwkkkk.
    So far asik sih ya ngecamp bareng gini, berasa anak sekolahan lagi tapi dengan fasilitas hotel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. rumput tetangga memang lebih hijau 😁. Asyik, kalau tidak ada lomba ngorok 😂.

      Hapus