Judul yang sangat klikbait untuk meningkatkan pengunjung halaman, wkwkk. Ceritanya begini, ini beneran lho ya bukan fiksi. Usai menghadiri satu acara di Gunungkidul 24 Oktober 2018, mayoritas penumpang di mobil berkapasitas 14 orang merasakan kejanggalan (halah, klikbait lagi 😂). Ada yang mual, ada juga yang pusing. Aku termasuk yang mengalami tanda-tanda kemualan dalam perut.
Di sebuah tenda peserta, penyewa sengaja mendatangkan "tukang buat kopi" dari Jogja utara lengkap beserta "blendernya". Kami pun berbondong-bondong melihat pembuatan kopi, memotret, dan merekamnya karena itu tugas kami, hehehe..
Dua pilihan tertera di menu, mau dingin atau panas, pilih kopi tubruk atau kopi susu. Beberapa kemasan berisi biji kopi dari tempat-tempat hits di Indonesia tergeletak di atas meja. Tulisan asal daerah kopi di kemasan seperti nirfaedah karena biji kopinya terbatas, mas pembuat kopi pun jadi "asal" mengambil kopi untuk melayani konsumen.
Di sebuah tenda peserta, penyewa sengaja mendatangkan "tukang buat kopi" dari Jogja utara lengkap beserta "blendernya". Kami pun berbondong-bondong melihat pembuatan kopi, memotret, dan merekamnya karena itu tugas kami, hehehe..
Dua pilihan tertera di menu, mau dingin atau panas, pilih kopi tubruk atau kopi susu. Beberapa kemasan berisi biji kopi dari tempat-tempat hits di Indonesia tergeletak di atas meja. Tulisan asal daerah kopi di kemasan seperti nirfaedah karena biji kopinya terbatas, mas pembuat kopi pun jadi "asal" mengambil kopi untuk melayani konsumen.
![]() |
Es kopi susu. |
Yaaa, kopi memang menjadi tersangka utama. Keracunan makanan? Sepertinya bukan, ada jeda 2 jam makan siang dengan minum kopi. Aku bukan kopiholik, jarang banget meminumnya dan hanya mengkhususkan kopi berharga puluhan ribu. Biasanya kopi dengan harga segitu tidak menimbulkan "alergi", (aku pikir) akan sama halnya dengan kopi di acara ini karena dijual dengan harga puluhan ribu. Tapi perkiraanku ternyata meleset.
Di dalam mobil hanya sedikit yang mengaku sakit 😄, setelah pembubaran rombongan barulah berani menyerukan aspirasi. Aku mencari tahu di Google, kenapa setelah minum kopi jadi mual dan pusing? Dan kutemukan sedikit pencerahan di situs halosehat, kutipan penyebab sakit tersebut seperti di bawah ini.
Karena kafein, bila berlebihan di dalam tubuh dapat mengikat cairan tubuh yang ada di dalam lambung dan membuat iritasi dinding lambung, sehingga menyebabkan perut terasa mual. Ketika lambung tidak mampu lagi mengolah dan memproses kafein menjadi energi, maka zat asam pada kopi dapat meningkatkan asam lambung secara tiba-tiba dan menimbulkan mual.
Kopi dingin alias es kopi dapat menyebabkan kembung dan mual. Beberapa orang memiliki lambung yang mudah kaget, karena lambungnya terbiasa menerima kopi bersuhu hangat.
Sebelumnya sudah ada infeksi di perut, yang disebabkan oleh virus atau bakteri gastroenteritis. Mual terjadi ketika sering minum kopi pekat tanpa gula.
Inilah sedikit jawaban dari situs kesehatan. Tapi aku punya analisa sotoy 😆, apa itu?
Kuitipan kesehatan dari halaman https://halosehat.com/penyakit/gejala/mual-setelah-mengonsumsi-kopi