Ke Tegal bersama Kereta Eksekutif Joglosemarkerto - metuomah.com

Senin, 10 Februari 2020

Ke Tegal bersama Kereta Eksekutif Joglosemarkerto

Masa libur akhir tahun selain jalanan ramai, tiket transportasi umum juga mengalami kenaikan. Pergi keluar kota pun jadi malas, mending rebahan atau naik kendaraan pribadi jika terpaksa. Akhir tahun 2019 aku "terpaksa" liburan, pertimbangannya karena keluarga lagi ngumpul dan ya memang liburan... sebelum bertemu tahun 2020 yang kuperkirakan akan susah plesiran lagi.

Tujuanku adalah Jatibarang dengan favorit transportasi adalah kereta. Jauh-jauh hari sudah cek harga tiket, dari Senin-Ahad harga kereta Jogja-Jatibarang sungguh kelewatan 😁... tidak ada yang murah. Akhirnya coba-coba mencari tiket medot, alias transit dan lanjut dengan kereta lain. Ketemu juga, ada kereta yang jadwal dan harganya bersahabat. Dia adalah KA Joglosemarkerto, kereta yang mengelilingi rel Jawa Tengah - DIY. Dan yang masih tersisa kala itu adalah kelas eksekutif, karena yang ekonomi sudah terjual habis.

Keinginan awal ingin melalui rute Jogja - Purwokerto lanjut Purwokerto - Jatibarang. Aku masih belum paham dengan tarif khusus, maka aku tidak memeriksanya, apalagi hampir semua kursi kereta terisi penuh. Dan setahuku tidak ada tarif khusus Purwokerto - Jatibarang, yang ada hanya Purwokerto - Cirebon, itupun jalan malam hari.

Pilihan Jogja - Jatibarang tidak begitu banyak, yang berangkat pagi hanya 3 kereta yaitu Fajar Utama YK, Mataram, dan Jaka Tingkir.
Dari Stasiun Tugu Yogyakarta (YK)
  • Fajar Utama Yk
  • Mataram
  • Jayakarta
  • Bima
Dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta (LPN)
  • Jaka Tingkir
  • Singasari
  • Gaya Baru Malam Selatan

KA Joglosemarkerto Yogyakarta - Tegal

Harga tiket KA Joglosemarkerto tidak mengalami kenaikan saat liburan, sehingga jadi favorit untuk bepergian jarak menengah. Untuk kelas eksekutif Yogyakarta - Tegal (TG) dikenakan Rp.150.000 (Februari 2020 Rp.140.000), sedangkan kelas ekonomi Rp.80.000.

Kami (kali ini tidak pergi sendiri 😁) memilih berangkat dari Stasiun Lempuyangan, alasannya sederhana yaitu biaya penitipan motor per hari murah 😃. Rencana liburan selama sepekan, 1 motor hanya akan dikenakan biaya Rp. 21.000. Dihitung-hitung lebih murah daripada naik taksi rumah - stasiun.
Kursi eksekutif Joglosemarkerto.
Kereta datang di stasiun lebih cepat dari jadwal, jadi agak santai untuk masuk kereta. Setelah duduk, kuperhatikan kereta penumpang eksekutif yang digunakan adalah kereta lama, terlihat dari pemasangan jendela dan cat yang kurang rapi. Demikian juga dengan sandaran tangan dan kaki-kaki kursi.
Televisi iklan promo PT KAI.
Tempat duduk tunggal, jika dapat posisi paling depan terasa kurang nyaman bagi pemilik kaki panjang. Kaki akan kepentok dengan dinding lemari kereta. Televisi hanya ada 1 di depan dan 1 di belakang, seperti biasanya hanya berisi iklan yang diulang-ulang sampai bosen. Jika video di flashdisk sudah mentok diputar semua, petugas akan datang membawa remote agar video kembali jalan.
foot rest.
Jarak antara kaki dengan kursi depan cukup lega, penduduk (orang yang duduk) di dekat jendela bisa langsung keluar tanpa mengganggu penduduk sebelahnya (misal ingin ke toilet) 😀. Mungkin yang kurang menyenangkan dari kereta eksekutif Joglosemarkerto adalah toilet duduk. Tempatnya sempit untuk masuk dan keluar (kepentok kakus). Pintu toilet bukan lipat geser, tapi seperti pintu toilet di darat.

Joglosemarkerto berhenti 9 menit di Stasiun Purwokerto untuk mengisi air toilet dan pergantian kru. Perjalananku ini, lokomotif menarik 3 kereta eksekutif, 1 kereta makan, 5 kereta ekonomi, dan 1 kereta ekonomi premium yang dirangkai paling belakang. Biasanya tidak ada kereta ekonomi premium, mungkin menggantikan 1 kereta ekonomi yang lelah 😄.


Perjalanan Jogja - Tegal memakan waktu lama (5 jam 17 menit) karena hampir semua stasiun kecil disinggahi, meskipun membawa kereta eksekutif. Karena alasan itulah KA Joglosemarkerto hampir selalu penuh, menjadi andalan transportasi masyarakat yang dilalui kereta ini.

Share with your friends

1 komentar

  1. In fact, the distance between the legs and the front seat is quite relieved. Toilet door is not folding sliding, but like a toilet door on the ground.

    BalasHapus