Musim Covid-19, musim frozen food. Karena banyak restoran yang tutup, warga mencari alternatif lain frozen food (makanan beku). Meskipun tidak senikmat makan di restoran, setidaknya bisa tombo kangen menu masakan restoran 😆. Bakso dan mie ayam saja dijadikan makanan beku, tapi belum sekalipun ketemu bakpia beku.
 |
| Fitrah Kebab Frozen. |
Ketika mengambil daging pesanan di Jalan Wonosari, aku lihat-lihat isi freezer yang dipajang sebuah toko frozen food. Kepincutlah aku dengan Kebab Fitrah yang dijual dengan kemasan plastik mika. Harganya murah, cuma Rp.25.000 isi 5 kebab mentah. Bahkan kalau mau beli 3, sudah dapat harga grosir.. hmm. Aku tidak melihat jenama selain itu, kayaknya cuma 1 jenama kebab yang dijual.
Aku beli varian kebab daging sapi dengan sayuran dan tidak pedas. Selain kebab medium (menurut penjual), juga ada kebab jumbo yang porsinya lebih besar (kemungkinan kulit kebabnya diameter 23 cm).
Aku beli varian kebab daging sapi dengan sayuran dan tidak pedas. Selain kebab medium (menurut penjual), juga ada kebab jumbo yang porsinya lebih besar (kemungkinan kulit kebabnya diameter 23 cm).
Sampai di kediaman, kubuka staplesnya dan kubuka gulungan kebabnya. Diameter Kebab Fitrah 17 cm, dengan isi daging sapi, mayonais, saos, dan sayuran. Bila diperhatikan, sepertinya yang dipakai adalah sayuran Iceberg Lettuce.
 |
| Mengintip Kebab frozen Fitrah. |
Kemudian aku panaskan di atas teflon tanpa minyak atau margarin. Setelah terlihat coklat, kebab kuangkat dan diletakkan di atas piring kecil. Aku makan kebab tersebut dengan tambahan saos sambal. Kelemahan (semua jenama) kebab beku adalah saosnya kurang. Jika hendak dimakan, cocol dulu dengan saos lagi.
Kebab ini memang kecil, harga satuannya juga cuma Rp.5.000. Nggak bakalan bisa mengenyangkan, kecuali satu plastik dimakan semua 😂.