Wisata Blue Lagoon berada di dusun Dalem, Desa Medomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman DI Yogyakarta yang diresmikan oleh Bupati Sleman pada 23 Maret 2015. Tempat ini adalah pemandian umum di aliran Sungai Tepus, dimana sekitarnya terdapat beberapa mata air. Mata air yang paling terkenal adalah Tirta Budi. Sebutan Blue Lagoon disandang tempat wisata ini karena airnya terlihat kebiru-biruan saat terkena sinar matahari.
23 Agustus 2020 secara resmi wisata ini mulai diuji coba terbuka untuk umum dengan menjalankan protokol kesehatan covid-19. Pengelola telah menyediakan wastafel dan sabun untuk cuci tangan yang tersebar di banyak titik, paling banyak ada di pintu masuk. Selain itu petugas yang bertugas di pintu masuk dibekali thermo gun untuk mengecek suhu para pengunjung, sekaligus memastikan masker dipakai saat masuk. Pengelola juga memasang anjuran kapasitas maksimal cakruk-gazebo di tiangnya.
![]() |
Tempat favorit Blue Lagoon Sleman. |
Jika masuk melalui pintu utama sesuai prosedur, kita akan melihat aliran air yang dangkal dan bisa diseberangi. Pintu air terpancang di tepi jalan setapak. Memang, pada tahun 1980an di sini dibuat dam (bendungan). Berjarak 20 meter dari pintu masuk, keaslian sungai terlihat dengan berakhirnya dam. Air mengalir dengan landai dari dam ke bawah (sungai). Saat musim kemarau seperti sekarang, aliran tidak deras.
![]() |
Wastafel baru. |
Tempat favorit pengunjung adalah "menara" bambu setinggi 3 meter dari permukaan air sungai. Dari sini pengunjung menampilkan keahliannya loncat indah, ada juga yang pasrah njegur tanpa mempertimbangkan estetika 😀. Kedalaman air lokasi ini saat musim kemarau ± 3 meter, naik menjadi 4 meter ketika air melimpah saat musim hujan. Jernihnya air memperlihatkan ikan-ikan kecil berenang mencari perhatian.
![]() |
Supaya tidak tercemar, jangan pakai sabun ya. |
Baca juga: Tarif Parkir Kraton Jogja itu berapa?
Di atas sungai terdapat jembatan besi melengkung elips yang mangkrak. Rangkanya terlihat kurang meyakinkan, sebagian sudah mengalami korosi dan rawan patah. Dan setelah mencari berita, ternyata benar jembatan tersebut ambrol Maret 2020 lalu. Sumber detiktravel.
![]() |
Dam dan warung penunjuk jalan. |
Semakin jauh dari dam, semakin dangkal dan semakin banyak bebatuan besar. Bahkan ada yang kedalaman airnya hanya sekitar 20 cm. Anak-anak ditemani orang tua menyukai lokasi ini karena terlihat lebih aman. Pengelola sebenarnya juga menyewakan pakaian renang hingga jaket pelampung, tapi para balita biasanya malah mandi tanpa busana 😕.
![]() |
Loncat indah. |
Pukul 09.45 WiB pengunjung sudah menyemut, terutama pesepeda yang memarkirkan sepedanya di lapangan dalam. Bahkan ada yang mengaku datang sedari pukul 06.00 WiB untuk mendapatkan ketenangan saat ciblon. Pukul 13.00 WiB pengunjung masih ramai. Pepohonan bambu yang rimbun membuat daerah aliran sungai cukup teduh meskipun sinar matahari menyengat.
Baca juga: Naik KA Joglosemarketo jam terakhir, sepi!
Ramainya pengunjung tempat wisata di Jogja pada akhir pekan ini didukung penuh oleh kebijakan pemerintah memberi cuti bersama hari Jum'at 21 Agustus 2020. Dengan dalih libur 1 Muharram pada hari Kamis, hari berikutnya libur saja daripada nanggung.
![]() |
Gapura Blue Lagoon. |
Dalam seremonial pembukaan uji coba ini, hadir Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman yang merangkap menjadi Korbid Ekonomi Satgas Penanganan Covid-19 Sleman; Dra. Hj. Sudarningsih, M.Si, Ketua Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) periode 2016-2020, Guntur Eka Prasetya, SH, M.Kn., Ketua Pengelola Desa Wisata Blue Lagoon, Suhadi, dan Pengelola Desa Wisata Banjaroya, Kabupaten Kulon Progo yang mewakili Travel Blogger, Rokhmadu Inuhayi, S.E..
Parkir motor Rp.2.000 sedangkan harga tiket masuk Blue Lagoon Sleman belum tahu karena aku masuk sebagai tamu undangan 😋.