Akhirnya Koh Pit bertamu ke Rumah - metuomah.com

Senin, 26 Juli 2021

Akhirnya Koh Pit bertamu ke Rumah

Awal Juli 2021 beberapa kali tidak nyenyak tidur. Penyebabnya adalah sesak nafas akibat menghirup obat anti nyamuk, hari berikutnya sesak nafas tanpa sebab yang kuketahui. Ada satu masa yang menurutku tidak sesak nafas tapi menurut keluarga, nafasku terasa berat dan berbunyi 😟. Beberapa hari kemudian keluhan tersebut menghilang.

13/7 pagi hari aku pergi ke tukang kayu yang berjarak 10 km dari rumah. Malam hari sebelumnya sesak nafas sedikit mengintai sehingga badan agak berat, kurang fit, dan masih ingin istirahat tapi tugas harus terlaksana. Selama ini aku tidak pernah memiliki tabung oksigen karena merasa belum memerlukannya. Ketika sampai di tukang kayu itu, tenggorokanku bermasalah. Kayaknya mau flu nih, hatiku berkata demikian. Aku pulang menjelang Dzuhur, setelah itu istirahat siang.

Obat yang diantar Puskesmas.

Malam harinya, aku merasa demam dan agak sesak nafas. Aku minum Paracetamol, Dexamethasone dan Glyceryl Guaiacolate. Ketiga obat ini selalu tersedia bilamana aku mengalami gangguan tenggorokan dan pernafasan. 14/7 sebelum Shubuh aku sahur untuk puasa awal bulan Dzulhijjah. Tapi akhirnya aku menyerah, pukul 10.00 WiB aku membatalkan puasa karena demam tak kunjung turun. Mulai hari ini, aku setiap pagi minum air rebusan Qusthul Hindi.

Meskipun aku mulai kurang enak badan tanggal 13/7 tapi aku menghitung H1 sakit bergejala tanggal 14/7 dimana aku benar-benar merasakan sakit.

15/7 atau H2 masih sama, demam dan tenggorokan terasa aneh. Demam naik turun sepanjang hari, sedangkan sesak nafas tidak lagi. Aku masih tetap minum obat seperti biasa meskipun tidak batuk dan pilek. Malam harinya aku kerokan 😎, siapa tahu anginnya bisa keluar. Setelah pembatalan puasa kemarin, aku juga menambah 1 obat lagi yaitu Promag; sendawa tak kunjung henti jadi penyebabnya.

16/7 [H3] aku mulai membaik, artinya demam turun dan tidak ada gangguan pernafasan meskipun tenggorokan masih terasa nano-nano. Aku pergi shalat Jum'at seperti biasa. Air rebusan Qusthul Hindi tetap kuminum tiap pagi. Sore hari, aku juga naik motor untuk beli roti gembong 😀, untuk mengantisipasi nafsu makan yang mulai menurun dan perut yang hampir selalu mual.

Setiap malam aku tidak pernah bisa tidur nyenyak, baju basah oleh keringat maupun badan terasa panas. Entah bisa tidur pukul berapa, terbangun pukul berapa untuk minum air putih dan ke toilet. Biasanya bisa istirahat lagi pukul 05.30 WiB.

17/7 [H4] pagi hari aku mengantar istri beli sayur mayur untuk masak, pulangnya sempat mampir di depan rumah tetangga dan ngobrol sekitar 20 menit 😁. Pagi itu suara memberat, tapi tidak batuk dan pilek. Demam naik lagi setelah siang hari. 4 macam obat kuminum kembali.

18/7 [H5] demam mulai turun, hingga sore aku tidak minum paracetamol tapi tetap minum obat lainnya. Selain mual berkepanjangan, aku juga BAB dua kali sehari, sebelum Shubuh dan setelah sarapan. Seperti diare tapi hanya dua kali sehari.

19/7 [H6] alhamdulillah tidak demam, aku juga kuat puasa Arafah hingga Maghrib, dimana aku bisa menikmati buka puasa meskipun siang harinya aku kehilangan indera penciuman dan rasa! Iya benar, siang hari menjelang Dzuhur, aku tidak bisa merasakan bau minyak kayu putih, minyak telon, hand sanitizer, dan wangi deterjen 😟.

Di hari inilah aku baru sadar, Koh Pit telah bertamu ke rumah.


Share with your friends